Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 17:32:49【Sehat】470 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(995)
Artikel Terkait
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Hari Pangan Sedunia: Ini tema dan acara Forum Pangan Dunia tahun 2025
- Kemarin, arahan Prabowo soal LPDP hingga mikroplastik dalam hujan
- Ini dampak buruk konsumsi gluten dan dairy bagi penderita alergi
- Ini yang terjadi jika makan cokelat sebelum tidur
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- UNRWA: Harga pangan Gaza melonjak ekstrem usai lahan dirangakan Israel
- Produk biji
Resep Populer
Rekomendasi

Satgas ngak temukan paparan Cs

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

3 sumber protein nabati dan manfaatnya bagi tubuh manusia

Dinkes: Korban keracunan MBG di Tulungagung terus bertambah

BGN ungkap MBG berhasil dorong lahirnya industri dalam negeri

BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji

Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025